Kelompok | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | 2021 | 2022 |
Batang | 90.49 | 90.65 | 91.08 | 91.47 | 91.86 | 91.88 |
Provinsi | 91.94 | 91.95 | 91.89 | 92.18 | 92.48 | 92.83 |
Nasional | 90.96 | 90.00 | 91.07 | 91.06 | 91.27 | 91.63 |
Sumber | : | Badan Pusat Statistik |
OPD | : | Diskominfo |
Kategori | : | Tahunan |
Satuan | : | Indeks |
Keterangan :
Konsep Definisi
Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah indikator yang menggambarkan perbandingan (rasio) capaian antara IPM Perempuan dengan IPM Laki-laki. Penghitungan IPG mengacu pada metodologi yang digunakan oleh UNDP dalam menghitung Gender Development Index (GDI) dan Human Development Indeks (HDI) pada tahun 2010. Perubahan metode ini merupakan penyesuaian dengan perubahan metodologi pada IPM. Selain sebagai penyempurnaan dari metode sebelumnya, IPG metode baru juga merupakan pengukuran langsung terhadap ketimpangan antargender dalam pencapaian pembangunan manusia.
Rumusan
IPG = IPM perempuan / IPM laki-laki
Kegunaan
Untuk melengkapi penghitungan IPM dengan memberikan informasi capaian pembangunan manusia yang sudah memasukkan aspek gender. IPG mengukur pencapaian dimensi dan variabel yang sama seperti IPM, tetapi mengungkapkan ketidakadilan pencapaian laki-laki dan perempuan.
Keterangan Tambahan
Untuk menghitung IPG perlu menghitung IPM laki-laki dan perempuan. IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar: (i) Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), (ii) Pengetahuan (knowledge), dan (iii) Standar hidup layak (decent standard of living)
Interpretasi
Semakin kecil jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin setara pembangunan antara perempuan dengan laki-laki. Namun semakin besar jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin terjadi ketimpangan pembangunan antara perempuan dan laki-laki. Angka 100 dijadikan patokan untuk menginterpretasikan angka IPG, karena angka tersebut merupakan nilai rasio paling sempurna.